Cluster Headache Awareness Day: Mengenal Lebih Dekat Nyeri Kepala Klaster

Cluster Headache Awareness Day: Mengenal Lebih Dekat Nyeri Kepala Klaster

21 Maret 2025 merupakan hari Cluster Headache Awareness Day, sebuah momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nyeri kepala klaster, salah satu jenis sakit kepala yang paling menyakitkan. Acara ini didukung oleh PERDOSNI dan International Headache Society dalam rangka memberikan edukasi mengenai tanda, gejala, faktor risiko, serta cara pencegahan dan penanganan nyeri kepala klaster.


Nyeri kepala klaster merupakan sakit kepala berat yang terjadi di sekitar mata, pelipis, atau dahi pada salah satu sisi wajah. Serangannya bisa berlangsung selama 15 menit hingga 3 jam, dengan frekuensi mulai dari satu kali per dua hari hingga delapan kali per hari. Selain nyeri hebat, kondisi ini dapat disertai gejala lain seperti mata berair, hidung tersumbat atau berair, kelopak mata bengkak, serta keringat berlebih di dahi dan wajah.

Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami nyeri kepala klaster meliputi kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, riwayat keluarga dengan kondisi serupa, serta riwayat cedera atau operasi kepala. Pria dan individu berusia di atas 30 tahun juga lebih rentan mengalami kondisi ini.

Sementara itu, faktor pemicu yang dapat memperburuk atau memicu serangan meliputi konsumsi alkohol atau rokok, paparan cahaya terang, perubahan ketinggian, suhu ekstrem, makanan yang mengandung nitrat (seperti daging olahan), serta penyalahgunaan zat seperti kokain.



Meskipun tidak selalu dapat dicegah sepenuhnya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko serangan nyeri kepala klaster, antara lain: Menghindari merokok dan konsumsi alcohol & paparan suhu ekstrem dan ketinggian, cahaya terang dan suara bising, Mengelola stres dengan baik, Mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter

Jika mengalami gejala nyeri kepala klaster, penting untuk segera melakukan langkah-langkah penanganan yang tepat, seperti: Rutin memeriksakan kesehatan, Mengompres, memijat, dan beristirahat dengan cukup, Segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan pengobatan lebih lanjut, Menghindari konsumsi obat pereda nyeri secara berlebihan agar tidak menimbulkan efek samping yang merugikan.

Hari Cluster Headache Awareness Day ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kondisi ini, serta bagaimana cara mencegah dan mengatasinya. Dengan edukasi yang tepat, diharapkan penderita nyeri kepala klaster dapat mendapatkan perawatan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup mereka.