Insomnia
Tidur merupakan suatu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh manusia. Sama seperti manusia membutuhkan makan dan minum, jika kebutuhan akan tidur tidak terpenuhi akan membawa celaka terhadap tubuh manusia itu sendiri. Ditinjau dari segi medis sendiri, tidur merupakan proses fisiologis dan berulang dari penurunan kesadaran secara reversibel dimana terjadi penurunan fungsi kognitif secara global sehingga otak tidak merespon secara penuh terhadap stimulus sekitar.
Bagaimana
proses yang terjadi saat tidur masih terus dipelajari. Saat ini diketahui
berbagai kelainan dalam bidang medis dapat mempengaruhi fungsi tidur dan
gangguan pola tidur sendiri dapat mempengaruhi kualitas hidup manusia bahkan
mengganggu kesehatan yang dapat mengancam jiwa. Saat tidur terjadi perubahan
yang fluktuatif dan dinamis pada sistem saraf, kardio respirasi serta
metabolik. Ketika proses-proses itu terganggu mengakibatkan terganggunya jam
fisiologis tidur manusia yang kita biasa sebut dengan istilah insomnia.
Insomnia
sendiri secara bahasa berarti tidak dapat tidur pada jam tidur. Ciri khas
insomnia adalah sulit memulai tidur, mempertahankan tidur dan terjaga terlalu
dini. Sedangkan definisi menurut lnternasional Classification of Sleep
Disorder (ICSD)-3 insomnia adalah persepsi subyektif terhadap rasa sulit
memulai tidur, durasi, konsolidasi atau kualitas tidur, meskipun pasien diberi
kesempatan waktu yang cukup untuk tidur.
Insomnia
ini biasanya dapat menyebabkan distress atau gangguan dalam bidang sosial,
pendidikan, pekerjaan, akademik, dan bahkan perilaku seseorang. Biasanya
insomnia terjadi akibat dari gangguan psikiatri seperti kecemasan berlebih atau
depresi, komorbid kondisi medis, beberapa terapi pengobatan, dan faktor pola
hidup seperti konsumsi kopi, rokok, dan jarang berolahraga atau aktivitas fisik
yang terlalu sedikit.
Dokter
biasanya melakukan pemeriksaan insomnia menggunakan beberapa metode. Pada kasus
insomnia akut, diperlukan wawancara terkait onset keluhan dan perjalanan
insomnia serta faktor pencetus yang terkait dengan insomnia. Sedangkan pada
insomnia kronis, wawancara juga melibatkan faktor sosiodemografi, karakteristik
keluhan terkait kondisi psikiatri, riwayat penggunaan obat-obatan yang berisiko
menyebabkan sulit tidur atau rutin dikonsumsi pasien untuk menimbulkan efek
mengamuk. Diperlukan juga informasi dari keluarga atau pasangan tidur pasien.
Jika
anda sudah mengalami sulit memulai tidur, mempertahankan tidur, dan bangun
terlalu dini lebih dari 3x dalam seminggu dan sudah mengganggu aktivitas
keseharian anda maka segera periksakan ke dokter agar dapat segera ditangani
dengan cepat menimbang bahayanya jika seorang manusia tidak dapat tidur. Terapi
pada insomnia ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas tidur dan
memperbaiki gangguan yang ditimbulkan akibat insomnia. Dokter perlu mencari dan
mengoptimalkan kemungkinan adanya penyakit medis, psikiatri dan lingkungan yang
menjadi penyehab keluhan insomnia serta kemungkinan penggunaan obat-obatan yang dapat menimbulkan
insomnia. Penatalaksanaan non obat-obatan yang dapat diberikan meliputi sleep
hygiene, terapi restriksi, terapi cahaya, kontrol stimulus, Cognitive
Behavioral Therapy dan terapi relaksasi. Terapi obat-obatan yang biasa
digunakan oleh dokter adalah golongan benzodiazepin ataupun anti depresan.
Tetapi, hendaknya tidak digunakan lebih dari 1 bulan karena risiko
ketergantungan dan toleransi.
Jika anda
mengalami gangguan tidur, anda dapat memeriksakan diri ke Rumah Sakit Universitas
Sebelas Maret (RS UNS), karena tersedia PSG (Polysomnography) yang merupakan
alat untuk memeriksa dan melakuakan diagnosis terhadap gangguan tidur, sehingga
dapat diberikan terapi yang lebih tepat.
Tahun ini, World Sleep Day dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2023. World Sleep Day merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh World Sleep Day Committee of the World Sleep Society, sejak tahun 2008. Tujuan kegiatan ini adalah untuk merayakan manfaat tidur yang baik dan sehat, serta untuk menarik perhatian masyarakat terhadap masalah tidur dan aspek medis, pendidikan, dan sosialnya, serta untuk mempromosikan pencegahan dan pengelolaan gangguan tidur. Tahun ini, tema dari World Sleep Day adalah Sleep is Essential for Health.